TribunAsia.net, Kuala Lumpur – Pertemuan antara Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, di Seri Perdana, Malaysia, telah menghasilkan sejumlah perkembangan yang signifikan.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi beserta Ibu Negara Iriana melanjutkan kunjungan kerja mereka di Kuala Lumpur, Malaysia pada hari kedua, Kamis 8 Juni 2023.
Kegiatan dimulai dengan kunjungan ke Seri Perdana, kediaman resmi Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim. Di sana, Jokowi dan PM Anwar Ibrahim melakukan pertemuan empat mata dan menyaksikan pertukaran Memorandum of Understanding (MoU) antara kedua negara.
Sementara itu, Ibu Iriana menghadiri jamuan minum pagi bersama Dato’ Seri Dr Wan Azizah yang diselenggarakan di Lake Putrajaya Cruise.
Jokowi mengucapkan terima kasih atas sambutan yang hangat dari PM Anwar Ibrahim. Dia menyebut kunjungan ini sebagai kunjungan balasan setelah PM Anwar mengunjungi Indonesia pada Januari 2023.
Dalam sambutannya, Jokowi memanggil PM Anwar dengan sebutan “kakak” dan “sahabat baik” usai pertemuan empat mata tersebut.
“Kakak saya, sahabat baik saya, Yang Mulia Datuk Sri Ibrahim. Merupakan kehormatan bagi saya dan delegasi berkunjung ke Malaysia membalas kunjungan Perdana Menteri Ibrahim ke Indonesia pada bulan Januari yang lalu,” kata Jokowi dalam konferensi pers setelah pertemuan.
Jokowi dan PM Anwar membahas beberapa hal, termasuk isu perbatasan dan perlindungan pekerja migran Indonesia (PMI) di Malaysia. Keduanya mencapai kesepakatan dalam negosiasi batas laut teritorial, yang telah berlangsung selama 18 tahun.
“Saya menyambut baik penyelesaian negosiasi batas laut teritorial di Laut Sulawesi, di Selat Malaka bagian selatan, setelah 18 tahun proses negosiasi, 18 tahun,” ucap Jokowi.
Selain itu, Jokowi mendorong PM Anwar Ibrahim untuk segera menyelesaikan negosiasi perbatasan antara Indonesia dan Malaysia, termasuk di wilayah Pulau Sebatik dan Sungai Sinapat. Jokowi mengungkapkan harapannya bahwa negosiasi tersebut dapat diselesaikan selagi Indonesia masih dipimpin olehnya.
Berikut ini adalah beberapa pernyataan Presiden Jokowi setelah pertemuan empat mata dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim yang dikumpulkan oleh TribunAsia.net.
1. Panggilan “Kakak” dan “Sahabat Baik” untuk PM Malaysia
Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri (PM) Malaysia, Anwar Ibrahim, di Seri Perdana, Malaysia, pada Kamis, 8 Juni 2023.
Presiden Jokowi mengucapkan terima kasih atas sambutan yang diberikan oleh PM Anwar. Ia menyebut kunjungan ini sebagai kunjungan balasan, setelah PM Anwar mengunjungi Indonesia pada bulan Januari 2023. Dalam sambutannya, Jokowi memanggil PM Anwar dengan sebutan “kakak” dan “sahabat baik”.
“Kakak saya, sahabat baik saya, Yang Mulia Datuk Sri Ibrahim. Merupakan kehormatan bagi saya dan delegasi berkunjung ke Malaysia membalas kunjungan Perdana Menteri Ibrahim ke Indonesia pada bulan Januari yang lalu,” kata Jokowi dalam konferensi pers usai pertemuan, Kamis, 8 Juni 2023.
Baca juga: Era Presiden Jokowi Ditandai Dengan Pertumbuhan Ekonomi yang Signifikan di Indonesia
2. Mekanisme Bilateral untuk Menyelesaikan Masalah PMI Disepakati
Presiden Jokowi dan Perdana Menteri (PM) Malaysia, Anwar Ibrahim, juga sepakat membentuk mekanisme khusus untuk menyelesaikan masalah pekerja migran Indonesia (PMI).
Jokowi mengapresiasi komitmen PM Anwar dalam memperkuat perlindungan dan penegakan hukum yang adil bagi pekerja Indonesia.
“Mengenai perlindungan Pekerja Migran Indonesia, saya sangat menghargai sekali komitmen Datuk Seri Anwar Ibrahim untuk memperkuat perlindungan PMI Indonesia dan juga penegakan hukum yang adil bagi para pekerja Indonesia,” terang Jokowi.
“Dan juga saya dan Pak Anwar sepakat untuk membentuk mekanisme khusus bilateral untuk menyelesaikan masalah-masalah Pekerja Migran Indonesia,” sambungnya.
Selain itu, Jokowi mendorong pembentukan pusat komunitas belajar untuk WNI di wilayah Semenanjung Malaysia segera direalisasikan. Dia juga mendorong agar WNI yang berada di Depo Imigrasi Malaysia segera dipulangkan.
“Saya juga mendorong community learning center di semenanjung segera diwujudkan, dan juga WNI yang ada di Depo Imigrasi juga bisa segera dipulangkan serta sistem one channel harus dioptimalkan,” ujar dia.
Baca juga: Produk Lokal Dari Perhutanan Sosial Jambi-Sumbar Yang Mempesona
3. Kolaborasi Bersama Malaysia dalam Mengatasi Diskriminasi Kelapa Sawit dan Komoditas Lainnya
Selama pertemuan tersebut, kedua pemimpin negara membahas tentang kolaborasi dalam menghadapi diskriminasi terhadap kelapa sawit dan komoditas lainnya.
Jokowi sangat menghargai upaya bersama Indonesia-Malaysia dalam melakukan misi bersama ke Brussels.
“Kolaborasi semacam ini harus terus diperkuat. Kita tidak ingin komoditas yang dihasilkan baik oleh Malaysia maupun oleh Indonesia menghadapi diskriminasi di negara lain,” ujar Jokowi.
4. Dorongan kepada PM Malaysia untuk Menyelesaikan Perundingan Batas Wilayah
Selain itu, Jokowi mendorong Perdana Menteri (PM) Malaysia, Anwar Ibrahim, untuk segera menyelesaikan perundingan mengenai batas wilayah antara Indonesia dan Malaysia.
Jokowi menyampaikan kesempatan ini karena saat ini Indonesia masih dipimpin olehnya.
“Saya juga berharap perundingan mengenai batas wilayah lainnya, termasuk di Pulau Sebatik dan Sungai Sinapat, segera diselesaikan,” ungkap Jokowi.
“Karena saat ini Perdana Menteri Malaysia adalah Datuk Sri Anwar Ibrahim dan Presiden Indonesia adalah Jokowi,” tambahnya.
Media TribunAsia.net menerima Hak Jawab, Hak Sanggah, dan Hak Ralat. hubungi kami WhatsApp/Telpon : 0821-6731-2468
Ikuti Berita dan Baca Artikel yang lain di Google News