TribunAsia.net, Jakarta – Indonesia Investment Authority (INA), dana kekayaan berdaulat Indonesia, dan British International Investment (BII), lembaga keuangan pembangunan dan investor berdampak dari Inggris, pada hari Selasa(18/07/2023) mengumumkan kemitraan strategis yang bertujuan untuk mendorong pembangunan ekonomi berkelanjutan dan kerjasama, terutama di sektor-sektor hijau.
Kedua belah pihak menyatakan dalam sebuah pernyataan bahwa kemitraan ini, yang telah diformalisasikan melalui penandatanganan Perjanjian Kerangka Investasi (Investment Framework Agreement/IFA) antara kedua entitas, akan berfokus khususnya pada infrastruktur hijau, energi terbarukan, ketahanan dan adaptasi iklim, serta sektor terkait lainnya.
Kemitraan ini menegaskan sinergi antara dedikasi INA dan fokus investasi BII untuk menggerakkan modal dan mendorong sektor-sektor hijau terpilih di Indonesia guna mencapai tujuan pembangunan yang berfokus pada peningkatan produktivitas, keberlanjutan, dan inklusi.
Baca juga: Indonesia Menjadi Tuan Rumah Kemajuan Teknologi di Asia Tenggara
Melalui IFA ini, kedua belah pihak bermaksud menciptakan lingkungan yang lebih mendukung untuk memfasilitasi investasi dan kemitraan dalam bisnis sektor swasta di Indonesia.
Dengan memanfaatkan kekuatan, pengalaman, jaringan, dan visi bersama, kemitraan ini tidak hanya bertujuan untuk mencari pengembalian modal yang optimal dengan risiko yang terukur, tetapi juga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan mengatasi tantangan iklim global.
INA telah menetapkan energi hijau dan transformasi sebagai salah satu sektor investasi prioritasnya, dengan fokus mendukung transisi energi menuju energi terbarukan di Indonesia.
Pada awal tahun ini, INA melakukan investasi strategis pertamanya di bidang energi hijau melalui PT Pertamina Geothermal Energy (PGE), perusahaan energi panas bumi terbesar di Indonesia.
Selain itu, INA berkolaborasi dengan Contemporary Amperex Technology Co., Limited (CATL) untuk mendirikan Green Electric Vehicle (EV) Fund yang akan berfokus pada investasi rantai nilai EV secara menyeluruh, terutama di Indonesia, yang mencerminkan dedikasi INA dalam mendukung keberlanjutan Indonesia dan komitmennya untuk mencapai emisi karbon netral pada tahun 2060.
Selanjutnya, INA juga menunjukkan komitmennya dalam mekanisme transisi energi (Energy Transition Mechanism/ETM) dengan bekerja sama dengan Asian Development Bank (ADB) untuk proyek percontohan, serta PT Cirebon Electric Power (CEP), untuk mendukung transisi energi di Indonesia dengan menghentikan penggunaan pembangkit listrik tenaga batu bara.
Dalam sinergi tersebut, BII dengan pengalaman 75 tahun dalam berinvestasi untuk menciptakan ekonomi yang lebih produktif, berkelanjutan, dan inklusif, berkomitmen untuk meningkatkan pembiayaan iklim di kawasan ini.
Sebagai bagian dari strategi investasinya untuk periode 2022-2026, BII kembali memasuki Asia Tenggara termasuk Indonesia dengan rencana untuk berinvestasi hingga £500 juta ($654,83 juta) melalui struktur modal untuk mendukung transisi energi hijau di wilayah ini.
Komitmennya ini baru-baru ini ditunjukkan melalui investasi BII sebesar $15 juta ke SUSI Asia Energy Transition Fund (SAETF), yaitu dana infrastruktur transisi energi yang berfokus pada Asia Tenggara.
Di Indonesia, BII telah berinvestasi dalam pengembangan proyek tenaga air aliran sungai dan energi angin melalui usaha patungan antara SAETF dan pengembang regional Pacific Impact.
Hal ini menegaskan komitmen ulang DFI untuk berinvestasi dalam pembiayaan iklim di Indonesia, sebagai salah satu pasar prioritas BII di Asia Tenggara.
“Kemitraan ini merupakan langkah signifikan dalam misi INA untuk menjadi katalis pertumbuhan dan kemakmuran Indonesia di masa depan,” kata Ridha Wirakusumah, CEO INA.
Dia mengatakan bahwa berkolaborasi dengan lembaga keuangan pembangunan terkemuka seperti BII memperkuat dedikasi INA dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di seluruh Indonesia.
Dia juga mengatakan bahwa aliansi strategis ini akan memperkuat komitmen INA terhadap investasi hijau, yang sangat penting bagi pertumbuhan yang berkelanjutan dan inklusif.
“Pengetahuan, pengalaman, dan sumber daya BII di bidang ini menjadi pendorong bagi INA untuk meningkatkan kemampuan investasi dan dampak kami,” ujarnya.
Menurutnya, aliansi ini juga menegaskan dedikasi INA dalam memanfaatkan keahlian investasi kolektif untuk pertumbuhan dan kemakmuran bersama.
Sementara itu, Duta Besar Britania Raya untuk Indonesia dan Timor-Leste Owen Jenkins mengatakan bahwa kemitraan baru ini antara BII dan INA merupakan bukti terbaru komitmen Britania Raya untuk bekerja sama dengan Indonesia dalam peluang investasi hijau, menciptakan lapangan kerja, serta menempatkan keahlian Britania Raya dalam mengatasi perubahan iklim dan mendukung manfaat sosial, ekonomi, dan lingkungan.
Baca juga: East Ventures Milik Siapa? Inilah 9 Fakta Menarik Tentang East Ventures, Pengusaha Harus Tahu!
“Sebagai salah satu pasar prioritas BII di Asia Tenggara, Indonesia memiliki potensi untuk menjadi pemimpin iklim internasional karena terus mempercepat transisi energi rendah karbon. Kolaborasi INA dengan BII mengonfirmasi komitmen kedua negara untuk mewujudkan ambisi tersebut,” tambahnya.
CEO BII, Nick O’Donohoe, juga mengatakan bahwa kemitraan ini dengan INA tidak hanya akan mendorong ambisi BII dalam menyediakan pembiayaan iklim di kawasan, tetapi juga mendukung Indonesia dalam mempercepat tujuan transisi energinya.
“Dengan visi bersama untuk menggerakkan investasi di sektor swasta guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, kami berharap dapat bekerja dengan INA untuk mendukung bisnis lokal yang menjadi pelopor inovasi dalam mitigasi perubahan iklim serta peningkatan ketahanan dan adaptasi iklim,” ujarnya.
Menurut pernyataan tersebut, kolaborasi ini menandai babak baru dalam hubungan ekonomi antara Indonesia dan Britania Raya, dengan potensi manfaat saling menguntungkan yang besar.
Tujuannya adalah menciptakan jalur pertumbuhan ekonomi yang tangguh dan berkelanjutan, menawarkan platform inovasi dan sinergi dalam investasi antara kedua negara.
Media TribunAsia.net menerima Hak Jawab, Hak Sanggah, dan Hak Ralat. hubungi kami WhatsApp/Telpon : 0821-6731-2468
Ikuti Berita dan Baca Artikel yang lain di Google News